Noviyanti Sari
"Nama saya Novi. Dulu, saya selalu bingung jika orang lain bertanya: "Mau kerja apa setelah lulus?" Saya selalu merasa, bekerja menjadi pengajar di daerah dengan kemampuan saya yang setingkat akar tauge ini bisa apa? Beruntunglah saya kenal Credo, menjadi seorang trainee di Credo membuat saya banyak belajar tentang literasi, matematika, tata bahasa, berpikir kritis, bahkan sampai kepribadian, passion, kesehatan mental saya dapat belajar di Credo. Saya merasa lebih percaya diri ketika berada di lingkungan Credo. Saya bisa mengembangkan diri lebih baik dengan semua pembelajaran yang terupdate. Saat ini, jika saya di tanya: "Mau kerja apa?" Saya akan langsung jawab: "Bantu Credo memperbaiki mutu pendidikan Indonesia.""
Siti Della Sopyanti
"Halo, saya Della! Saya begitu terinspirasi oleh bagaimana Credo berhasil menggabungkan dunia literasi dengan kreativitas dan berpikir kritis. Saya menyaksikan langsung bagaimana pendekatan pembelajaran yang inovatif ini mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik. Mereka tidak hanya menjadi lebih mahir dalam membaca dan menulis, tetapi juga lebih percaya diri dalam mengekspresikan ide-ide mereka. Keberhasilannya ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, setiap anak memiliki potensi untuk berkembang. Suasana kerja di Credo sangat kondusif untuk pengembangan profesional. Saya selalu merasa didukung oleh rekan-rekan kerja yang memiliki semangat yang sama. Suasana kerja yang kolaboratif dan kreatif, membuat saya bersyukur telah menjadi bagian dari tim yang berdedikasi untuk membangun pendidikan yang lebih baik."
Juni Yanti Putri
" Nama saya Juni Yanti Putri. Dulu waktu saya masih kecil saya ingin menjadi guru dan pada waktu itu saya putus sekolah, sampai SMP pun tidak lulus. Akhirnya saya berpikir apakah saya masih bisa menjadi guru dengan latar belakang pendidikan yang minim dan dengan latar belakang saya yang bukan berpendidikan. Keluarga dan lingkungan saya bilang "Mau jadi guru tapi sekolah cuman sampe SMP mana bisa" saya sudah terpatahkan semangat saya yang ingin menjadi guru. Ketika saya kenal Credo semangat saya kembali lagi, karena saya di Credo dikasih kesempatan untuk belajar menjadi guru dan mengajar di komunitas walaupun latar belakang pendidikan saya belum sarjana. Sampai akhirnya saya bisa mengajar secara mandiri yang sebelumnya saya harus didampingi oleh para pelatih guru tim Credo."
Ardiyanti
" "
Pipit Pitriani
" "
Yeti Kurniasih
"Nama saya Yeti kurniasih. Setelah lulus kuliah saya sebetulnya bingung masa depan saya akan jadi apa? Banyak sekali kekhawatiran yang muncul, namun jika untuk mengajar kemampuan saya hanya setitk debu. Beruntungnya saya dipertemukan dengan Credo dan menjadi guru lapangan, banyak hal-hal baru yang saya temukan dan banyak pengalaman-pengalaman menarik pada saat di Credo yang sebelumnya saya tidak terpikirkan. Tapi setelah di Credo, itu menjadi hal yang begitu penting buat saya. misalnya bisa mengetahui strategi-strategi mengajar dengan kemampuan anak yang berbeda-beda. Selain itu saya juga di Credo belajar mengenal diri sendiri, cara menyelesaikan masalah dengan CPS, Berpikir Kritis, Tim Skils, Metakognisi, menjadi guru yang perfesional dan masih banyak lagi. Dan untuk masa depan saya tidak perlu khawatir lagi, karena jika kita banyak ilmu dan pengalaman kita yang akan dicari jadi bukan kita yang mencari."
Siti Qothrunnada Nahliyah
"Nama saya Siti Qothrunnnada Nahliyah biasa di panggil Nada, dulu waktu itu masih bingung jika ada orang bertanya. Setelah lulus mau kerja apa? Saya merasa belum punya pengalaman ngajar seperti orang-orang di sekitaran saya, sempet berpikir saya bakalan kerja di mana dengan kemampuan saya yang terbatas serta pengalaman yang masih minim akan ilmu, beruntunglah ada yang mengajak saya ke Credo ini untuk menambah pengalaman baru yang saya dapatkan sehingga saya belajar tentang literasi, berpikir kritis, tim skills, sampai juga tentang kepribadian saya tentunya. Banyak hal lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatunya. Sampai saat ini juga masih di Credo saya merasakan perubahan pribadi saya, lebih nyaman lagi dan sedikit demi sedikit bisa mengembangkan ilmu yang saya dapat dari Credo serta bisa menerapkan ilmu yang saya tahu kepada anak-anak ketika mengajar."
Sofiyanawati
"Nama saya Sofiyanawati, dulu saya sering bertanya pada diri saya, apakah setelah lulus saya bisa mengajar dengan sedikitnya kemampuan dan pengalaman yang saya miliki? Beruntunglah saya mengenal Credo, menjadi guru lapangan Credo membuat saya banyak belajar mengenal diri sendiri, belajar tentang literasi, tata bahasa, berpikir kreatif dan kritis. Saya merasa hal sekecil apapun yang saya lakukan selalu diapresiasi oleh Credo, sehingga membuat saya menjadi percaya diri untuk selalu meningkatkan diri menjadi lebih baik dengan segala pembelajaran dan keterampilan yang terbaru. Sekarang pertanyaan "apakah saya bisa mengajar?" Dengan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang saya miliki, jawabannya bisa! Bersama Tim Credo saya ingin ikut meningkatkan kemampuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia."