Keterangan Sub Program |
: |
Riset menunjukkan bahwa kreativitas bisa dilatih. Pelatihan kreativitas merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan kemampuan kreativitas pribadi. Program kekreatifan pribadi Credo terdiri dari modul 4P, Hambatan dalam Kreativitas, Pemecahan Masalah Secara Kreatif, Kecerdasan Majemuk, dan Kemampuan-Kemampuan TIM. Rangkaian modul ini bertujuan mengembangkan pribadi yang kreratif.
Untuk memahami kreativitas bisa ditinjau dari pribadi (Person), proses (Process), produk (Product), dan lingkungan (Press) (Rhodes, 1961). 1. Pribadi (person) menilik hal-hal yang terdapat pada individu yang kreatif untuk dapat dikenali dan dikembangkan dalam diri seseorang. 2. Proses (Process) menilik akan proses dalam seseorang memahami masalah, mencari ide-ide untuk solusi, lalu mewujudkan ide-ide tersebut setelah mempertimbangan dan memutuskan solusinya. 3. Produk (Product) menilik pada hasil kreativitas yang orisinil, berguna, dan menjawab permasalahan. 4. Lingkungan (Press) menilik pada lingkungan yang mendukung terciptanya kenyamanan untuk membiarkan ide-ide mengalir dan berkembang. |
Hambatan dalam Kreativitas |
Kesadaran akan kekreatifan pribadi merupakan pintu bagi meningkatnya kreativitas seseorang. Menyadari potensi hambatan dalam kreativitas adalah langkah awal seseorang bisa menjadi lebih kreatif. Hambatan dalam kreativitas bisa datang dari pribadi, bisa juga dari lingkungan. Modul Hambatan dalam Kreativitas membedah jenis-jenis hambatan ini dan mengeksplorasi cara mengatasinya. |
Pemecahan Masalah secara Kreatif |
Untuk seseorang memecahkan permasalahan, ada proses yang terjadi di dalam pikirannya. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, mulai dari memahami inti masalah, kemudian memikirkan ide-ide untuk bisa dijadikan solusi, dan langkah terakhir yaitu merencanakan solusi yang bijak (Miller, Vehar, Firestien; 2001). Modul Pemecahan Masalah secara Kreatif mengeksplor tahapan-tahapan CPS. |
Kecerdasan Majemuk diartikan dengan 8 perbedaan kemampuan intelektual manusia. Dalam proses kognitifnya, tiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Proses belajar-mengajar akan berjalan optimal jika seseorang mengerti beragam kecerdasan majemuk dan berupaya untuk mengembangkan dirinya melalui kecenderungan kecerdasannya. |
Paul E. Torrence mengembangkan modul untuk pengajaran dan belajar secara kreatif (Torrance Incubation Model) yang di dalamnya melibatkan 18 kemampuan. Credo menemukan, bahwa kemampuan-kemampuan TIM ini bisa dilatih untuk meningkatkan efektivitas kehidupan sehari-hari. |
|
Keterangan Sub Program Lainnya |
: |
Kegiatan mengajar bukan hanya mengajarkan kemampuan/konsep baru, tapi juga mengajarkan metakognisi sebagai kemampuan utama yang perlu dimiliki murid untuk memastikan belajar sebagai proses yang dikuasai murid secara mandiri. Rencana belajar yang fokus pada tujuan, melibatkan variasi kegiatan, juga secara kognitif tersusun secara bertahap (sesuai kemampuan kognisi anak) merupakan salah satu syarat kesuksesan mengajar di dalam kelas. |