Sejarah

Meningkatkan Akses kepada Pendidikan Berkualitas

Sebelum menjadi Yayasan, Credo hadir dalam rupa studio kreativitas bernama Art Explore, yang mengajarkan berpikir secara kreatif kepada anak-anak. Pada masa itu, di luar dugaan kami, banyak pihak, terutama sekolah dan orang tua, bertanya kepada kami,  Bagaimana cara mengajarkan pengajar supaya bisa mengajar seperti pengajar-pengajar kami?

Seiring datangnya permintaan untuk memberi pelatihan kepada guru dari berbagai sekolah, kami menyadari sebuah realita bahwa tidak semua orang mampu (secara ekonomi) untuk mendapatkan pelatihan. Dari kesadaran inilah Credo terbentuk. Dengan semangat menjadikan pelatihan guru terakses oleh segala kalangan sekolah dan guru, studio kreativitas Art Explore berubah menjadi Yayasan Credo.

Yayasan Credo memulai langkah dalam upaya menggapai impian: pendidikan yang berkualitas bisa diperoleh semua anak, terlepas dari keterbatasan perekonomian orang tua mereka. Semua diawali dengan melatih guru (terutama di tingkat TK/PAUD dan SD kelas rendah) supaya menyadari kekreativan mereka dan mau mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih kreatif, untuk dapat mengajarkan hal tersebut ke murid-murid mereka.

Visi

Menjadikan Indonesia yang Kreatif    
Kreatif adalah menjadi pemikir yang aktif dan dapat menemukan ide-ide baru yang aplikatif, yang diperlukan di segala bidang pekerjaan.

Bagaimana Kami Melakukannya?
Kreativitas adalah sebuah kemampuan berpikir yang bisa diraih dan dilatih. Penelitian telah menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari. Pelatihan kreativitas bisa menjadi sarana yang efektif untuk mengajarkan kemampuan tersebut.

Mengapa Hal ini Penting?
Kreativitas adalah proses berpikir. Kami membantu para guru, sebagai pemimpin di kelas, untuk dapat berpikir dan mengajar kekreativan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.